Minggu, 27 November 2011

Sastra

Molière - Nicolas Mignard (1658)


Sastra Perancis dapat dilacak kembali hingga Abad Pertengahan. Perancis tidaklah memiliki bahasa yang seragam tapi terbagi menjadi beberapa dialek (terutama: dialek oïl utara, oc selatan). Setiap penulis menggunakan pengejaan dan kosakatanya sendiri. Beberapa teks pertengahan Perancis tidak ditandai seperti Tristan dan Iseult, atau Lancelot dan Cangkir Suci, di antara lainnya. Sebagian puisi dan literatur Perancis pertengahan terinspirasi oleh Permasalahan Perancis, seperti The Song of Roland dan berbagai Chansons de geste. "Roman de Renart" ditulis tahun 1175 oleh Perrout de Saint Cloude, dan menceritakan karakter pertengahan Reynard ('Serigala'); juga merupakan contoh populer cerita Perancis.
Karena karakter tak dikenal dalam banyak karya Perancis di Abad Pertengahan, beberapa penulis pertengahan menjadi terkenal: Chrétien de Troyes, contohnya. Budaya 'Oc' juga terkenal di Abad Pertengahan. Contoh awal karya puisi bahasa daerah dalam Occitan adalah Duke William IX of Aquitaine.
Mengenai sejarah bahasa Perancis, salah satu penulis terpenting adalah François Rabelais. Perancis Modern mendapat keuntungan dari gayanya. Karyanya yang paling terkenal adalah Gargantua dan Pantagruel. Kemudian, Jean de La Fontaine menulis "Fables", sebuah kumpulan cerita pendek, ditulis terbalik, dan selalu berakhiran dengan sebuah "pengajaran moral".
Selama abad ke-17 karya Pierre Corneille, Jean Racine dan Molière, buku moral dan filosofi Blaise Pascal dan René Descartes memengaruhi aristokrasi yang meninggalkan warisan penting bagi penulis di masa yang akan datang.
Tapi pada abad ke-18 dan ke-19 literatur dan syair Perancis mencapai masa kejayaannya. Abad ke-18 adalah masa munculnya karya dari para penulis, pengesai dan pemoral terkenal seperti Voltaire, Denis Diderot dan Jean-Jacques Rousseau. Karena banyaknya literatur Perancis pada waktu itu, Charles Perrault adalah penulis yang paling kaya, dengan cerita seperti: "Puss in Boots", "Cinderella", "Sleeping Beauty" and "Bluebeard".

Charles Baudelaire
Abad ke-19 adalah masa kemunculan banyak novel Perancis terkenal: Victor Hugo, Alexandre Dumas dan Jules Verne adalah yang terkenal dari para penulis, keduanya berada di dalam dan luar Perancis, dengan novel terkenal seperti The Three Musketeers, The Count of Monte-Cristo, Twenty Thousand Leagues Under the Sea, atau The Hunchback of Notre-Dame. Penulis fiksi abad ke-19 lainnya meliputi Emile Zola, Guy de Maupassant, Théophile Gautier dan Stendhal.
Penyair simbolis pada abad ke-19 juga dibuktikan sebagai pergerakan kuat dalam dunia syair Perancis, dengan seniman seperti Charles Baudelaire, Paul Verlaine dan Stéphane Mallarmé.
Pada abad ke-20 penulis seperti Louis-Ferdinand Céline, Albert Camus, dan Jean-Paul Sartre menjadi terkenal di dalam dan luar Perancis. Contoh lainnya dalam dunia literatur anak adalah Antoine de Saint Exupéry, yang Little Prince-nya telah terkenal selama beberapa dekade bagi anak dan dewasa di seluruh dunia.
Prix Goncourt adalah penghargaan literatur terkenal Perancis. Pertama diberikan tahun 1903, diberi gelar "karya prosa terbaik dan paling imajinatif tahun ini".

Arsitektur

Sainte Chapelle Saint Louis

Secara teknis, tidak ada arsitektur yang diberi nama Arsitektur Perancis, meskipun tidak pernah benar. Nama lama Arsitektur Gothic adalah Arsitektur Perancis (atau Opus Francigenum). Sebutan "Gothic" muncul sebagai bentuk bergaya dan digunakan secara luas. Perancis Utara adalah rumah bagi beberapa katedral dan basilika Gothic terpenting, yang pertama adalah Basilika Saint Denis (digunakan sebagai nekropolis kerajaan); katedral Gothic Perancis penting lainnya adalah Notre-Dame de Chartres dan Notre-Dame d'Amiens. Raja dimahkotai di gereja Gothic penting lainnya: Notre-Dame de Reims. Selain gereja, Arsitektur Gothic telah digunakan di banyak istana religius, yang terpenting adalah Palais des Papes di Avignon.
Selama Abad pertengahan, kastil berbenteng dibangun oleh bangsawan feodal untuk menandakan kekuasaanya menentang pesaingnya. Ketika Raja Philip II merebut Rouen dari Raja John, contohnya, ia merubuhkan kastil ducal untuk membangun yang lebih besar. Kota berbenteng juga umum, sayangnya banyak kastil Perancis hancur termakan waktu. Inilah mengapa Château-Gaillard Richard si Hati Singa dirubuhkan, juga Château de Lusignan. Beberapa kastil Perancis yang selamat adalah Chinon, Château d'Angers, kastil raksasa Château de Vincennes dan Kastil Cathar.
Sebelum pemunculan arsitektur ini Perancis telah menggunakan Arsitektur Romawi seperti sebagian Eropa Barat (dengan pengecualian Semenanjung Iberia, yang menggunakan arsitektur Moor). Beberapa contoh hebat gereja Romawi di Perancis adalah Basilika Saint Sernin di Toulouse dan reruntuhan Biara Cluny (hancur semasa Revolusi dan Perang Napoleon).

Menara Eiffel
Akhir Perang Seratus Tahun menandakan tahap penting dalam perubahan arsitektur Perancis. Itulah masanya Renaisans Perancis dan beberapa seniman dari Italia dan Spanyol diundang ke Perancis; banyak istana kediaman, rancangan Italia, dibangun, terutama di Lembah Loire. Beberapa kastil kediaman adalah Château de Chambord, Château de Chenonceau, atau Château d'Amboise. Setelah renaisans dan berakhirnya Abad Pertengahan, Arsitektur Baroque menggantikan Gothic. Tetapi, di Perancis, arsitektur baroque menuai kesuksesan besar dalam domain sekuler daripada keagamaan. Dalam domain sekuler Istana Versailles memiliki banyak fitur baroque. Jules Hardouin Mansart dapat dikatakan sebagai arsitek Perancis berpengaruh dalam gaya baroque, degnan kubah baroque-nya yang terkenal di Les Invalides. Beberapa arsitektur baroque provinsi impresif dapat ditemukan di tempat yang bukan Perancis seperti Place Stanislas di Nancy. Dalam sisi arsitektur militer Vauban merancang sejumlah benteng paling efisien di Eropa dan menjadi arsitek militer paling berpengaruh.
Setelah Revolusi, para Republikan memuja Neoklasikisme meskipun neoklasikisme diperkenalkan di Perancis sebelum revolusi dengan bangunan seperti Pantheon Paris atau Capitole de Toulouse. Dibangun selama Kekaisaran Perancis Arc de Triomphe dan Sainte Marie-Madeleine menampilkan tren ini sebagai yang terbaik.
Dibawah Napoleon III sebuah gelombang baru urbanisme dan arsitektur dilakukan. Bila beberapa bangunan menarik seperti Palais Garnier neo-baroque dibangun, perencanaan urban pada waktu itu sangat rapi dan hebat. Contohnya Baron Haussmann membangun kembali Paris. Masa-masa ini juga membangkitkan tren Kebangkitan Gothic yang kuat di seluruh Eropa, di Perancis arsitek yang merancangnya adalah Eugène Viollet-le-Duc. Pada abad ke-19 Gustave Eiffel merancang banyak jembatan (seperti Jembatan Garabit) dan menjadi salah satu perancang jembatan berpengaruh pada masa itu, meskipun ia berhasil dikenang karena Menara Eiffel.
Di abad ke-20, Arsitek Swiss Le Corbusier merancang beberapa bangunan di Perancis. Banyak arsitek terbaru Perancis menggabungkan gaya arsitektural modern dan lama. Piramida Louvre adalah contoh baik arsitektur modern yang ditambahkan ke sebuah bangunan lama. Bangunan yang paling sulit dibuat di kota-kota Perancis adalah pencakar langit, karena dapat terlihat dari jauh. Distrik finansial terbesar Perancis adalah La Defense, dimana sejumlah besar pencakar langit terletak. Bangunan besar lainnya yang ditantang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya adalah jembatan besar; contohnya Jembatan Millau. Beberapa arsitek Perancis modern meliputi Jean Nouvel atau Paul Andreu.